Selasa, 01 Mei 2012

TENTANG KOMPRESOR

Dalam pembahasan siklus refrigeran pada sistem refrigerasi kompresi gas telah diketahui operasi kompresor. Maksud dari operasi kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu  condensing medium.                              


Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium (udara atau air)
maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium,
akibatnya suhu refrigeran dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap.
Oleh karena itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigeran yang bersuhu

rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan saluran
discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.


Dilihat dari prinsipoperasinya, maka kompresor dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :

a. Mechanical Action

Yang termasuk dalam jenis ini adalah :
  •   Kompresor Torak
  •   Kompresor Rotary
  •   Kompresor Sekrup
Pada mechanical action compressor, efek kompresi gas diperoleh dengan menurunkan volume gas secara reciprocating.

Gambar 11.1 Mechanical Action
Kompresor didesain dan dirancang agar dapat memberikan pelayanan dalam jangka panjang walaupun digunakan secara terus menerus dalam sistem refrigerasi kompresi gas. Untuk dapat melakukan performa seperti yang diharapkan maka kompresor harus bekerja sesuai kondisi yang diharapkan, terutama kondisi suhu dan tekanan refrigeran pada saat masuk
dan meninggalkan katub kompresor.
b. Rotary Action
Pada rotary action compressor, efek kompresi diperoleh dengan menekan gas yang berasal dari ruang chamber menuju ke saluran tekan yang berdiameter kecil untuk menurunkan volume
gas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar